Rabu, 25 Maret 2015

Pernyataan Michel Platini Setelah Terpilih Sebagai Presiden UEFA.


Terpilihnya kembali Michel Platini untuk menjadi presiden UEFA secara aklamasi untuk periode ketiga pada kongres ke-39 badan sepakbola Eropa di Wina Austria, selasa(24/3/2015. Michel Platini pernah menjabat sebagai presiden UEFA menggantikan Lennart Johansson pada tahun 2007 silam. Sebagai mantan bintang International dari Prancis, Michel Platini dipastikan akan menduduki kursi presiden UEFA selama empat tahun.

Terpilihnya Michel Platini secara aklamasi pada kongres ke-39 badan sepakbola Eropa di Wina Austria ini sudah diprediksikan bakal terjadi. Pasalnya tidak adanya kandidat lain yang maju untuk mencalonkan diri pada pemilihan kali ini. Hanya Michel Platini seorang yang maju, maka Michel Platini sejak awal sudah dipastikan akan terpilih secara aklamasi pada kongres tersebut. Platini pun melenggang dengan mulus tanpa hambatan setelah dirinya secara mutlak dipilih oleh delegasi dari 54 negara anggota UEFA.

Apa saja kebijakan dan pandangan Michel Platini setelah dirinya kembali menjadi Presiden UEFA?

Kabar yang berhasil didapat oleh kami adalah bahwa sesaat setelah Michel Platini terpilih menjadi Presiden UEFA, maka dirinya pun menyatakan bahwa dirinya lebih setuju jika piala dunia diselenggarakan pada musim dingin November-Desember atau Jamuari-Februari pada tahun 2022 mendatang.



Sesuai beberapa data yang dapatkan bahwa Piala Dunia 2022 di Qatar menimbulkan berbagai perdebatan mengenai waktu diselenggarakanya pesta sepak bola dunia tersebut dikarenakan cuaca panas di negeri Timur Tengah itu. Michel Platini pun dengan tegas menyatakan bahwa Piala Dunia 2022 di Qatar tetap harus digelar di musim dingin walaupun beberapa klub besar Eropa sempat menyatakan keberatan untuk pemindahan jadwal tersebut karena akan merusak jadwal kompetisi mereka di domestik.

“Piala Dunia 2022 tetap akan digelar pada musim dingin. Dan dipastikan tidak akan digelar pada April, Mei, atau Juni,” ujar Platini kepada BBC. “Tidak mungkin bagi pemain untuk bertanding pada bulan Mei yang suhu udara Qatar mencapai 40 derajat [Celcius].”


“Sebagai presiden UEFA, saya meyakini bahwa musim dingin adalah waktu yang tepat. Saya tidak masalah apakah Piala Dunia akan digelar di bulan November, Desember, Januari atau Februari yang terpenting adalah pada saat musim dingin, harus ada kompromi. Beberapa pihak memang harus mengalah demi kepentingan dan kebaikan bersama,” tambahnya.

Nantikan kembali berita dari  yang akan kembali membahas kebijakan dan pernyataan dari Presiden UEFA yang terpilih secara aklamasi. Ikuti terus berita-berita terkini lainnya juga dari kami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar