Terpilihnya kembali Michel Platini untuk menjadi presiden UEFA secara
aklamasi untuk periode ketiga pada kongres ke-39 badan sepakbola Eropa di Wina
Austria, selasa(24/3/2015. Michel Platini pernah menjabat sebagai presiden UEFA
menggantikan Lennart Johansson pada tahun 2007 silam. Sebagai mantan bintang
International dari Prancis, Michel Platini dipastikan akan menduduki kursi
presiden UEFA selama empat tahun.
Terpilihnya Michel Platini secara aklamasi pada kongres
ke-39 badan sepakbola Eropa di Wina Austria ini sudah diprediksikan bakal
terjadi. Pasalnya tidak adanya kandidat lain yang maju untuk mencalonkan diri
pada pemilihan kali ini. Hanya Michel Platini seorang yang maju, maka Michel
Platini sejak awal sudah dipastikan akan terpilih secara aklamasi pada kongres
tersebut. Platini pun melenggang dengan mulus tanpa hambatan setelah dirinya
secara mutlak dipilih oleh delegasi dari 54 negara anggota UEFA.
Apa saja kebijakan dan
pandangan Michel Platini setelah dirinya kembali menjadi Presiden UEFA?
Kabar yang berhasil didapat oleh kami adalah bahwa sesaat setelah Michel Platini terpilih menjadi Presiden UEFA, maka
dirinya pun menyatakan bahwa dirinya lebih setuju jika piala dunia diselenggarakan
pada musim dingin November-Desember atau Jamuari-Februari pada tahun 2022
mendatang.
Sesuai beberapa data yang dapatkan bahwa Piala Dunia 2022 di Qatar menimbulkan berbagai perdebatan
mengenai waktu diselenggarakanya pesta sepak bola dunia tersebut dikarenakan
cuaca panas di negeri Timur Tengah itu. Michel Platini pun dengan tegas
menyatakan bahwa Piala Dunia 2022 di Qatar tetap harus digelar di musim dingin
walaupun beberapa klub besar Eropa sempat menyatakan keberatan untuk pemindahan
jadwal tersebut karena akan merusak jadwal kompetisi mereka di domestik.
“Piala Dunia 2022 tetap akan digelar pada musim dingin. Dan
dipastikan tidak akan digelar pada April, Mei, atau Juni,” ujar Platini kepada
BBC. “Tidak mungkin bagi pemain untuk bertanding pada bulan Mei yang suhu udara
Qatar mencapai 40 derajat [Celcius].”
“Sebagai presiden UEFA, saya meyakini bahwa musim dingin
adalah waktu yang tepat. Saya tidak masalah apakah Piala Dunia akan digelar di
bulan November, Desember, Januari atau Februari yang terpenting adalah pada
saat musim dingin, harus ada kompromi. Beberapa pihak memang harus mengalah
demi kepentingan dan kebaikan bersama,” tambahnya.
Nantikan kembali berita dari yang akan kembali membahas kebijakan dan pernyataan dari Presiden UEFA yang terpilih secara aklamasi. Ikuti terus berita-berita terkini lainnya juga dari kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar