Sebagai Presiden UEFA Michel Platini
mengaku tidak menyesal telah memilih Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.
Bagi negara-negara yang belum pernah menjadi tuan rumah turnamen sepakbola terakbar
itu memang sudah sepantasnya diberi kesempatan untuk mejadi tuan rumah,
menurutnya.
Dengan dijadikan sebagai kandidat untuk menjadi tuan rumah
Piala Dunia delapan tahun mendatang itu memang masih terus menjadi perdebatan
bagi Qatar. Selain faktor cuaca panas, dilaporkan juga bahwa pencalonan Qatar
oleh FIFA itu disinyalir adanya praktek skandal korupsi. Namun, Platini tetap
bersikukuh pada pendiriannya.
Pernyataan yang berhasil dilansir adalah “Saya tidak akan menyesal telah memilih Qatar dan Rusia (tuan
rumah Piala Dunia 2022 dan 2018). Saya ingin Piala Dunia diselenggarakan oleh
negara-negara yang belum pernah menghelatnya. Memilih Qatar bukanlah sebuah
kesalahan,” ujar Platini kepada Bild.
“jika ada indikasi Korupsi, maka hal tersebut harus lah
dibuktikan terlebih dahulu. Kita harus menunggu hasil investigasi dari Komite
Etik FIFA. Kami tahu cuaca di Qatar akan sangat panas saat musim panas, namun
hal itu bukanlah suatu alasan yang tepat, karena masih ada opsi untuk
diselenggarakan di musim dingin.”
"Yang patut diPertanyakan adalah, apakah kita harus
begitu arogan untuk mengatakan bahwa Piala Dunia hanya bisa diselenggarakan di
musim panas karena harus disesuaikan kalender pertandingan di Eropa? Apakah
hanya dengan alasan yang begitu dangkal, factor cuaca menjadi penghalang bagi negara
beriklim panas seperti Qatar tidak boleh mendapat kesempatan? Hal ini tidak dewasa
dan tidak adil!” tegasnya. Tim setuju dengan pernyataan dari Michel Platini sang Presiden UEFA.
Namun menurut judi online sbobet di sisi lain, Platini sendiri juga menanggapi pemakaian teknologi
garis gawang yang saat ini semakin populer di dunia sepakbola setelah sukses
dipergunakan di Piala Dunia 2014. “Saya sangat tidak setuju! Saya seyogyanya
tidak akan pernah setuju dengan pengunaan teknologi dalam sepakbola,” ujar
mantan legenda Prancis ini.
Bagi kami, judi onlone Sbobet sendiri juga tidak begitu
setuju hanya faktor cuaca dan kalender pertandingan Eropa, maka Negara-negara beriklim
panas seperti Qatar tersebut harus didiskriminasikan dalam kesempatan untuk
menjadi tuan rumah Piala Dunia. Dan juga tidak setuju penggunaan teknologi pada
sepakbola, karena menurut kami, “bahwa sepakbola itu adalah
suatu olahraga yang butuh alami dan spontanitas. Bukan olahraga yang dikontrol
dengan teknologi.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar